Unsur Pembangun Cerita Mini Narasi

Ditulis oleh: Materi Inside
Berikut ulasan mengenai Unsur Pembangun Cerita Mini Narasi. Silahkan disimak!

Unsur pembangun itu  antara lain adalah :

1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan, ide dan pikiran utama yang mendasar pada suatu cermin. Tema diibaratkan sebagai fondasi sebuah cermin. Dalam sebuah cerpen pengarang tidak hanya sekedar ingin menyampaikan cerita demi cerita, namun untuk mengemukakan sebuah gagasan atau konsep sentral kepada pembaca.
Tema pada cerpen menggunakan tema sederhana yakni berupa tema yang berkaitan dengan hubungan personal atau individual. Contoh tema sederhana adalah tentang persahabatan, kekeluargaan, percintaan sepasang anak manusia, dan lain sebagainya. Sebuah cermin yang baik biasanya mempunyai tema berupa berbagai permasalahan, namun berbagai permasalahan tersebut akhirnya bermuara pada sebuah permasalahan yang mendominasi dalam cermin.

2.  Plot  Atau Alur
Alur atau plot dapat diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama. Alur dapat menjadi sarana bagi pengarang untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini adalah akhir cerita.
Pengarang dapat mengurutkan peristiwa yang dialami tokoh dalam cermin agar dapat tersusun menurut urutan waktu terjadinya. Penyajian peristiwa berdasarkan urutan waktu tersebut menjadi tulang panggung cerita.

3.  Tokoh dan penokohan
Tokoh dan penokohan merupakan unsur penting dalam sebuah cermin. Setiap cermin pasti mempunyai tokoh yang diceritakan. Tokoh-tokoh tersebut ditampilkan dengan tehnik penokohan. Istilah tokoh mengacu pada pelaku dalam cerita yang dapat berupa manusia, binatang dan lain sebagainya. Hubungan antar tokoh dapat menghasilkan atau menjalin peristiwa di dalam cerita. Penokohan dapat diartikan sebagai cara penggambaran tokoh dalam suatu cerita rekaan. Pengarang harus memahami metode penyajian tokoh. Ada dua metode penyajian tokoh, yaitu:

4.  Pemilihan Kata atau Diksi
Diksi dapat menentukan menarik tidaknya sebuah cermin. Diksi yang baik tentu akan membuat cermin menjadi menarik. Diksi tersebut dapat berupa kata-kata puitis, penggunaan majas, kata-kata bermakna kototatif dan lain sebagainya. Namun sedapat mungkin diksi disesuaikan dengan tema cermin. Contohnya, cermin yang bertema kerasnya kehidupan rakyat kecil di kota besar sering menampilkan kata-kata umpatan dan kata-kata yang terkesan kotor. Kata-kata tersebut tidak puitis namun dapat memperkuat tema cermin.
Suatu kejadian dapat dianggap sebagai suatu unit yang berdiri sendiri.Satu unit kejadian terbentuk atas dasar kesatuan waktu, ataupun kesatuan tempat . Artinya manusia yang diceritakan berada dalam satu dimensi waktu yang bersamaan, atau berada dalam dimensi tempat yang sama, dalam dimensi tersebut ia berpikir,merasa atau berbuat sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.

Sekian artikel dari Materi Inside mengenai Unsur Pembangun Cerita Mini Narasi, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Bahasa Indonesia