Proses belajar yang terjadi pada manusia mempunyai sejarah panjang dan telah menghasilkan beragam teori. Menurut Udin S. Winataputra, dkk (2008: 2.1) teori-teori belajar yang terkenal adalah:
a. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik mendefinisikan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku, khususnya perubahan kapasitas siswa untuk berperilaku (yang baru) sebagai hasil belajar, bukan sebagai hasil pematangan (pendewasaan) semata. Yang merupakan teori belajar behavioristik yaitu:
1) Teori Classical conditioning dari Plavov
Teori ini didasarkan pada reaksi sistem sistem tak terkondisi dalam diri seseorang serta gerak refleks setelah menerima stimulus. Menurut Plavov penguatan berperan penting dalam mengkondisikan munculnya respons yang diharapkan.
2) Teori Conectionism dari Thorndike
Teori ini menyatakan bahwa belajar merupakan proses coba-coba sebagai reaksi terhadap stimulus.
3) Teori Behaviariorism dari Watson
Teori ini menyatakan bahwa stimulus dan respons yang menjadi konsep dasar dalam teori perilaku haruslah berbentuk tingkah laku yang dapat diamati.
4) Teori Systematic Behavior dari Hull
Teori ini berpendapat bahwa selain interaksi stimulus, respons dan penguatan, ada proses lain yang berpengaruh terhadap pemunculan respons yang diharapkan.
5) Teori Contignity dari Ghutrie
Teori ini menyatakan bahwa jika belajar terjadi dalam suatu proses coba-coba maka proses yang terakhir muncul akan terulang kembali seandainya kombinasi stimulus yang sama dihadirkan.
6) Teori Operant Conditioning dari Skiner
Teori ini menyatakan bahwa kunci untuk memahami perilaku individu terletak pada pemahaman kita terhadap stimulus atau dengan stimulus lainnya, respon yang dimunculkan dan juga berbagai konsekuensi yang diakibatkan oleh respon tersebut.
b. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif sangat erat hubungannya dengan teori psikologi kognitif. Dalam teori psikologi kognitif memandang bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Sedangkan merurut teori belajar kognitif belajar merupakan proses-proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung.
c. Teori Belajar Sosial
Teori ini memiliki 6 prinsip yaitu:
1) Faktor-faktor yang saling mempengaruhi
2) Orang memiliki kemampuan simbolik untuk mrnilai dan bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya
3) Kemampuan untuk berpikir ke depan
4) Kemampuan seola-olah mengalami sendiri suatu kejadian
5) Kemampuan mengatur
6) Kemampuan untuk refleksi diri
Karakteristik dari belajar sosial adalah belajar dengan mengamati orang lain (model). Cara belajar melalui model yaitu: anak didik harus memberi perhatian terhadap apa yang dilakukan model tersebut (model harus jelas dilihat oleh mata, relevan, sering dan menarik), harus dapat menguasai atau mengingat di luar kepala, harus mengubah informasi tersebut menjadi sebuah tindakan.
Sekian artikel mengenai Teori Dalam Belajar (Behavioristik, Kognitif, Dan Sosial), yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Belajar