Pengertian Kebiasaan Menulis Buku Harian

Ditulis oleh: Materi Inside
Berikut ulasan mengenai Pengertian Kebiasaan Menulis Buku Harian. Silahkan disimak!

Pengertian Menulis

Menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan seperti yang kita lakukan. Menulis merupakan tiruan atau melukis lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Proses dalam menulis merupakan serangkaian aktivitas. Serangkaian aktivitas dalam menulis yaitu konsepsi, pematangan berupa fakta data yang akurat. Selain itu adalah proses berpikir yaitu mengingat, menghubungkan, mengorganisasi, membayangkan, dan menerapkan.

Dilihat dari prosesnya menulis dimulai dari sesuatu yang tidak tampak (non empiris).
sebab apa yang tertulis masih berbentuk pikiran dan bersifat pribadi. Maka dari itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi menulis yaitu:
1. Adanya keinginan yang ditunjang kemauan keras untuk membuat apresiasi berupa tulisan.
2. Meliputi perjalanan hidup yang bersifat pribadi.
3. Kesenangan yang dirasakan.
4. Sebagai media informasi.


Pengertian Buku Harian

Buku harian dikenal juga sebagai buku catatan harian. Dalam bahasa Inggris “Diary”. Buku harian berisi hal-hal penting yang terjadi pada hari itu. Hal terpenting itu dapat berupa pengalaman, pemikiran, dan perasaan. Pengalaman menarik yang bermanfaat dapat dituliskan di dalamnya. Pemikiran yang muncul, yang dianggap penting dan bermanfaat, juga dapat direkam dalam buku harian. Jadi buku harian pada dasarnya adalah catatan penting tentang pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang ditulis setiap hari oleh seseorang. Buku harian termasuk pada buku harian yang bersifat personal.

Asas-asas penulisan buku harian dikembangkan oleh Calr Jung (187-1981), Marion Milner (lahir 1900), Anais Nin (1903-1977) dan Ira Progroff (lahir 1921) dalam (Gie, 2002:161-162).
Psikologi Jung mencatat semua impian dan khayalannya mengenai gambar, bentuk dan lambang yang berulang muncul.

Ahli psikologi dan juga psikoanalisis Milner menggunakan buku harian sebagai sarana untuk memperoleh pemahaman mengenai diri sendiri dan apa makna kebahagiaan baginya. Dari catatannya ia menemukan kebahagiaan baginya bergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan corak pemikirannya yang rasional-logis dengan yang kreatif-intuitif dalam(Gie, 2002:162).

Penulis diary Nin telah menulis buku harian sejak umur 11 tahun sampai 73. Ia telah mengembangkan teori yang menyatu-padukan unsur-unsur psikologi dengan kesusasteraan dalam penulisan buku harian. Konsep yang dikemukakannya ialah tanggung jawab pribadi dan kedewasaan setiap orang memerlukan pulau batin dalam dirinya sendiri. Ini merupakan suatu kehidupan batin yang dibina, dipelihara, merupakan suatu sumber kekuatan, struktur batin yang kita perlukan untuk melawan bencana-bencana dan kesalahan serta ketidakadilan  dari luar.

Ahli psikologi Progroff menggunakan diary sebagai suatu sarana untuk menyoroti kehidupan dirinya dari banyak pandangan yang berlainan. Ia melukiskan buku catatan harian sebagai konfrontasi yang terus menerus dengan diri sendiri di tengah-tengah kehidupan dan sebagai suatu laboratorium psikologis yang dengannya pertumbuhan pribadi dicatat dan ditelaah untuk mengusahakan bagian-bagian luar dan dalam dari pengalaman seseorang menjadi keselarasan.

Sekian artikel dari Materi Inside mengenai Pengertian Kebiasaan Menulis Buku Harian, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Lihat juga:
Kumpulan Artikel Tentang Bahasa Indonesia